aku sadar akhir-akhir ini sosial ku pada teman2 agak sedikit terhambat, ini hanya teman yang ada di sekitar tempat aku tinggal. bukan dengan teman2 satu kelasku yang berapa di kampus. Justru aku merasa nyaman berteman dengan mereka teman2 satu kelas ku dikampus dari pada mereka yang berada di tempat aku tinggal, ya walaupun mereka satu jurusan dengan ku, tapi bila di kampus kami beda kelas sehingga membuat ku jarang untuk berkomunikasi dengan mereka.
aku lebih merasa nyaman dengan sendiri dikamar dari pada ngumpul dengan mereka di depan kos yang kerjaan nya ga lebih dan ga kurang dari pada nge gosip. aku bukan lah tipe kal orang yang hobi berkumpul cuma ngegosip dan buang buang uang beli makan ini dan itu bareng mereka. aku lebih suka menyendiri di kamar buka laptop searching2 di google nyari berita terbaru atau main game atau nonton TV dari pada harus ngumpul bareng mereka di depan kos ngabisin uang , nge gosip dan lain sebagainya.
dulu, sejak aku pertama tinggal di lingkungan ini aku memang suka ikut bareng mereka ngumpul2 dan lain sebagainya. sejak aku bergaul dengan teman satu kelas ku yang ada salah satu teman di sekitar rumahku yang tidak suka aku bergaul dengan teman satu kelas ku dia(teman sekitar rumah) mulai tidak menegur ku, aku tidak pernah tau sampai sekarang sampai aku menulis cerita ini aku tidak pernah tau mengapa dia tak pernah menegur ku.
lantas apakah aku sudah menegur nya?? yaaa tentu saja sudah. aku telah menegur/menyapa nya sebanyak 3 kali. dan respon dia pada ku tetap sama buang muka pura2 tak menganggap aku tidak ada, apa perasaan kalian jika berapa pada posisi ku ini.
tapii aku bersyukur itu bisa membuat ku lepas dari mereka yang suka foya foya ngumpul tidak jelas yang hanya bergosip.
tapi bukan berarti aku menjauh dari mereka semua, aku hanya bicara seperlunya saja pada mereka. jika mereka ngumpul aku sering di ajak gabung , namun aku hanya ikut jika itu bermanfaat seperti belajar, main batminton dan lain2. kalau hanya berkumpul untuk cerita2 selepas pulang kuliah lebih baik aku masuk kamar dan istirahat.
namun, akhir akhir ini aku juga sedikit lain dengan teman sekamar ku. dia datang dan pergi seenak dia menganggap aku bukan teman nyaa itu menurut ku. Sakit ketika malam ini aku di tinggal sendiri lagi dikamar, ini bukan pertama atau kedua kalinya dia meninggalkan ku di kamar tidur sendiri. sekarang jujur aku merasa tidak nyaman dengan nya, ketika dia senang dia cerita pada ku ketika dia ada masalah dia cerita juga padaku, tapi tak pernah membawa aku untuk pergi dengan kesenangan dan kesedihan itu sewaktu atau seperti dulu. sekarang dia berubah sejak tinggal di lingkungan baru ini. ketika aku di tinggal sendiri aku tak pernah protes, tapi ketika dia aku tinggal sendiri dia slalu protes ya walaupun aku tidak pernah tau pasti itu.
sore ini, aku sadar mana teman yang baik dan mana yang tidak.
mana teman yang setia mana yang tidak.
mana teman yang tulus berteman dengan kita mana yang tidak.
mana teman yang berteman dengan kita karena hanya melihat harta dan kepintaran kita dan mana yang tidak.
aku tau , aku harus bisa berjuang sendiri di rantau orang ini tanpa harus merepotkan orang lain. aku kesini untuk belajar untuk menuntut ilmu bukan untuk berfoya2 dan main2 ,
aku diam bukan aku tidak memperhatikan tindak tanduk dan bagaimana kepribadian kalian wahai teman.
lihat suatu saat nanti prediksi aku tentang kalian pasti benar.
SABAR adalah suatu kata yang tepat untuk menghadapi segala cobaan yang datang,
dan SABAR untuk menemukan teman yang benar2 tulus berteman dengan kita bukan karena kepintaran dan harta yang kita miliki, tapi karena jiwa teman.
aku lebih merasa nyaman dengan sendiri dikamar dari pada ngumpul dengan mereka di depan kos yang kerjaan nya ga lebih dan ga kurang dari pada nge gosip. aku bukan lah tipe kal orang yang hobi berkumpul cuma ngegosip dan buang buang uang beli makan ini dan itu bareng mereka. aku lebih suka menyendiri di kamar buka laptop searching2 di google nyari berita terbaru atau main game atau nonton TV dari pada harus ngumpul bareng mereka di depan kos ngabisin uang , nge gosip dan lain sebagainya.
dulu, sejak aku pertama tinggal di lingkungan ini aku memang suka ikut bareng mereka ngumpul2 dan lain sebagainya. sejak aku bergaul dengan teman satu kelas ku yang ada salah satu teman di sekitar rumahku yang tidak suka aku bergaul dengan teman satu kelas ku dia(teman sekitar rumah) mulai tidak menegur ku, aku tidak pernah tau sampai sekarang sampai aku menulis cerita ini aku tidak pernah tau mengapa dia tak pernah menegur ku.
lantas apakah aku sudah menegur nya?? yaaa tentu saja sudah. aku telah menegur/menyapa nya sebanyak 3 kali. dan respon dia pada ku tetap sama buang muka pura2 tak menganggap aku tidak ada, apa perasaan kalian jika berapa pada posisi ku ini.
tapii aku bersyukur itu bisa membuat ku lepas dari mereka yang suka foya foya ngumpul tidak jelas yang hanya bergosip.
tapi bukan berarti aku menjauh dari mereka semua, aku hanya bicara seperlunya saja pada mereka. jika mereka ngumpul aku sering di ajak gabung , namun aku hanya ikut jika itu bermanfaat seperti belajar, main batminton dan lain2. kalau hanya berkumpul untuk cerita2 selepas pulang kuliah lebih baik aku masuk kamar dan istirahat.
namun, akhir akhir ini aku juga sedikit lain dengan teman sekamar ku. dia datang dan pergi seenak dia menganggap aku bukan teman nyaa itu menurut ku. Sakit ketika malam ini aku di tinggal sendiri lagi dikamar, ini bukan pertama atau kedua kalinya dia meninggalkan ku di kamar tidur sendiri. sekarang jujur aku merasa tidak nyaman dengan nya, ketika dia senang dia cerita pada ku ketika dia ada masalah dia cerita juga padaku, tapi tak pernah membawa aku untuk pergi dengan kesenangan dan kesedihan itu sewaktu atau seperti dulu. sekarang dia berubah sejak tinggal di lingkungan baru ini. ketika aku di tinggal sendiri aku tak pernah protes, tapi ketika dia aku tinggal sendiri dia slalu protes ya walaupun aku tidak pernah tau pasti itu.
sore ini, aku sadar mana teman yang baik dan mana yang tidak.
mana teman yang setia mana yang tidak.
mana teman yang tulus berteman dengan kita mana yang tidak.
mana teman yang berteman dengan kita karena hanya melihat harta dan kepintaran kita dan mana yang tidak.
aku tau , aku harus bisa berjuang sendiri di rantau orang ini tanpa harus merepotkan orang lain. aku kesini untuk belajar untuk menuntut ilmu bukan untuk berfoya2 dan main2 ,
aku diam bukan aku tidak memperhatikan tindak tanduk dan bagaimana kepribadian kalian wahai teman.
lihat suatu saat nanti prediksi aku tentang kalian pasti benar.
SABAR adalah suatu kata yang tepat untuk menghadapi segala cobaan yang datang,
dan SABAR untuk menemukan teman yang benar2 tulus berteman dengan kita bukan karena kepintaran dan harta yang kita miliki, tapi karena jiwa teman.